VIVAnews - Pemerintah
Korea Selatan melalui parlemennya meminta Indonesia untuk jadi pembawa
pesan kepada Korea Utara demi mengatasi konflik di Semenanjung Korea.
Salah satu pesannya adalah persyaratan yang harus diterima Korut untuk perdamaian yaitu mengikuti profilerasi non nuklir dan aturan internasional.
"Korsel minta Indonesia
menjadi pembawa pesan untuk dua persyaratan tersebut agar segera
dipenuhi. Apabila dua aturan itu diikuti maka Korsel siap memberikan
dukungan ekonominya bagi Korut," ujar Wakil Ketua DPR Korsel, Park
Byeong-seug di Hotel Borobudur, Kamis 16 Mei 2013, usai menghadiri acara
Indonesia-Korea Forum.
Korsel meminta bantuan Indonesia untuk menyampaikan pesan itu karena Indonesia dianggap mampu sebagai negara berkekuatan tengah (middle power). Byeong-seug menjamin apabila kedua peraturan itu dipenuhi maka kondisi di semenanjung Korea akan damai.
Korsel juga meminta Indonesia menyampaikan pesan yang sama kepada negara-negara anggota ASEAN. Dalam kesempatan itu Korsel mengucapkan terima kasih atas usulan ASEAN yang dikeluarkan pada pertemuan tingkat tinggi di Brunei lalu yang menyarankan mempertemukan kedua negara dalam Forum Regional ASEAN (ARF).
"Namun Korut tidak meminta untuk dimoderatori. Yang diharapkan Korut adalah mereka bisa langsung berkomunikasi dengan Amerika Serikat," imbuh Byeong-seug.
Byeong-seug juga kembali menegaskan kunci solusi dari konflik di Semenanjung Korea terletak di Korut sendiri. Menurut dia, apabila negara pimpinan Kim Jong-un itu mau untuk menonaktifkan nuklir dan mematuhi keinginan masyarakat internasional, dapat mempercepat pemulihan di kawasan itu.
Korsel meminta bantuan Indonesia untuk menyampaikan pesan itu karena Indonesia dianggap mampu sebagai negara berkekuatan tengah (middle power). Byeong-seug menjamin apabila kedua peraturan itu dipenuhi maka kondisi di semenanjung Korea akan damai.
Korsel juga meminta Indonesia menyampaikan pesan yang sama kepada negara-negara anggota ASEAN. Dalam kesempatan itu Korsel mengucapkan terima kasih atas usulan ASEAN yang dikeluarkan pada pertemuan tingkat tinggi di Brunei lalu yang menyarankan mempertemukan kedua negara dalam Forum Regional ASEAN (ARF).
"Namun Korut tidak meminta untuk dimoderatori. Yang diharapkan Korut adalah mereka bisa langsung berkomunikasi dengan Amerika Serikat," imbuh Byeong-seug.
Byeong-seug juga kembali menegaskan kunci solusi dari konflik di Semenanjung Korea terletak di Korut sendiri. Menurut dia, apabila negara pimpinan Kim Jong-un itu mau untuk menonaktifkan nuklir dan mematuhi keinginan masyarakat internasional, dapat mempercepat pemulihan di kawasan itu.
No comments:
Post a Comment