Saturday, May 11, 2013

Kisah Nyata: Bocah Ini Meninggal Dua Hari Setelah Ia Menuliskan Kisah Kematiannya



kematian adalah hal yang misterius bagi manusia. Kita hanya bisa hidup sebaik-baiknya selama diberi kesempatan. Meraih mimpi, berbuat baik bagi sesama, membahagiakan orang lain, hingga kembali kepada-Nya.

Namun tahukah Anda? Kadang ada sebuah firasat yang sering terjadi dan meliputi orang-orang yang akan meninggal maupun kerabat-kerabat mereka. Meski begitu, sebuah firasat itu tidak serta merta memberikan petunjuk bahwa seseorang akan meninggal. Sekali lagi, hal tersebut masih menjadi misteri.

Ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang bocah 11 tahun bernama Asfand yang terjadi beberapa tahun silam. Entah mendapat firasat apa. Asfand menuliskan surat ke sebuah program berjudul 'The News', sebuah kisah bahwa akan ada sebuah kecelakaan akibat mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan itu akhirnya akan melibatkan dia

Kisah tersebut dituliskan pada yanggal 3 Desember 2010. Entah kebetulan macam apa yang terjadi, kisah yang ditulis Asfand seolah menjadi kenyataan. Pertandingan balap mobil yang terjadi tanggal 5 Desember 2010 diberitakan terjadi kecelakaan akibat mobil yang meluncur dengan kencang dan di luar kendali. Mirisnya, nama Asfand benar-benar muncul sebagai korban yang tertabrak oleh mobil tersebut.



Kecelakaan tersebut membunuh lima orang dan di antaranya adalah Asfand dan ayahnya. Ironisnya, dalam ceritanya, Asfand menceritakan bahwa ia bisa sembuh setelah mengalami kecelakaan tersebut. Namun dalam kenyataannya, ia justru meninggal dengan tragis. Sekalipun ia telah mengisahkan kematiannya, namun hubungan antara kenyataan dengan tulisan yang dibuat Asfand justru meninggalkan misteri yang sedikit membuat merinding.

Kita tak pernah tahu kapan akan meninggal dan sewaktu-waktu hal itu bisa terjadi. Kehidupan seringkali meninggalkan misteri, namun dari situ kita bisa belajar untuk hidup sebaik-baiknya selama kita masih diberi kesempatan. Semoga arwah Asfandyar diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.


No comments:

Post a Comment